Kamis, 07 Mei 2009

Pak Guru, nasibmu .........

Tugas seorang guru bukan hanya mengajar melainkan dia juga harus mendidik. Hal ini menunjukkan seorang guru harus mampu memberi bekal tidak sekedar pengetahuan akan keilmuan semata namun lebih luas bekal agar anak didiknya dapat menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa.
Ujian Nasional (UN) yang baru aja beres meninggalkan berbagai pertanyaan akan kedudukan seorang guru sebagai seorang pengajar atau pendidik, kenapa ???
Karena berbagai muatan dan pesanan bahkan tekanan dirasakan oleh guru, yaitu tekanan dari orang tua siswa agar anak-anak mereka dapat lulus dengan nilai memuaskan, tekanan dari pimpinan di sekolah agar siswa mereka mencapai target kelulusan yang telah ditetapkan, bahkan yang tidak kalah mengerikan adalah tekanan dari penguasa daerah yang juga tidak ingin daerahnya dikategorikan sebagai daerah yang gagal dalam program pendidikannya.
Tekanan-tenakan tersebut bukan membuat guru enjoy dalam bertugas karena dia diposisikan bukan lagi sebagai pendidik namun hanya sebagai pengejar target. Kondisi tersebut menjadikan banyak guru menggadaikan idealisme mereka sebagai seorang guru. Berbagai kecurangan yang terkuak saat pelaksanaan UN dan melibatkan beberapa oknum guru demi memenuhi target dan ambisi yang dibebankan pada pundak mereka menjadikan profesi mulia ini tercoreng. Berbagai tindakan kriminal dengan alasan "menolong" dilakukan seperti membuka soal sebelum waktunya, menyebarkan bocoran jawaban dan "menghapus" jawaban siswa dilakukan para guru. Semua itu dilakukan dengan tidak memperdulikan nasib dan masa depan mereka sebagai seorang guru. Mereka menggadaikan profesi yang selama ini disandangnya.
Ketika pelanggaran tersebut terkuak, semua orang menyalahkan guru dan tidak ada satu pun yang mau menolong mereka, padahal banyak diantara para oknum tersebut bekerja tanpa pamrih, yang penting anak lulus, pimpinan selamet tidak kena rotasi, dan penguasa bisa tersenyum karena target tercapai, dengan kata lain yang penting semua senang. Sungguh sebuah Ironi.
Bila kita menilik benar salah, jelas perilaku tersebut adalah salah, namun layakkah jika kita hanya menimpakan kesalahan tersebut pada guru semata ?????
MALANG BENAR NASIBMU GURU ..................